Belum Semua Balita Terwadahi PAUD

 

Kendati upaya memperbanyak jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tiap-tiap desa/kelurahan terus dilakukan, namun hal itu ternyata belum diimbangi kesadaran dari para orang tua untuk memasukkan anak balitanya ke dalam lembaga tersebut.

"Di Banyumas sudah terbentuk lembaga PAUD sebanyak 1.183 lembaga, baik yang formal maupun non formal.  Namun ternyata belum semua balita, khususnya yang usianya 0-3 tahun terwadahi ke dalam lembaga tersebut," kata Kabid Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Banyumas, Siswoyo, Kamis (10/5).

Menurut dia, penyebabnya tidak lain lantaran kurangnya kesadaran dari orang tua.  Mereka masih beranggapan, anak balita belum perlu dimasukkan ke dalam lembaga PAUD, baik dalam bentuk kelompok bermain, tempat penitipan anak maupun yang lain.

Padahal pemerintah pusat menargetkan tahun 2015, di masing-masing kabupaten/kota, persentase balita berusia 0-6 tahun yang telah terwadahi ke dalam lembaga tersebut mencapai 75 persen. "Namun rata-rata kabupaten/kota di Jateng baru mencapai sekitar 31 persen," ungkapnya.

Maka dari itu, lanjut dia, perlu dilakukan gerakan "booming" PAUD. Apalagi  hal itu sudah dijadikan sebagai gerakan nasional.  Gerakan ini dinilai penting, mengingat pendidikan usia dini merupakan pendidikan yang paling dasar. "Pendidikan anak usia dini dapat membentuk perilaku dan karakter anak, sehingga diperlukan," ujar dia.

Lantaran muncul gerakan tersebut, maka perlu diimbangi dengan upaya pembinaan terhadap tenaga pendidiknya.  Guna memudahkan dalam pembinaan dan koordinasi, maka perlu dibentuk gugus PAUD.  Anggotanya terdiri atas PAUD formal dan non formal.

 

Sumber:  suaramerdeka.com