Posyandu Harus Profesional

Posyandu (Pos Layanan Terpadu) harus lebih terarah dan profesional, dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya ibu yang memiliki anak dibawah tiga tahun (Batita) dan dibawah lima tahun (Balita).

Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Hj Eliza Alex Noerdin mengatakan, peran interaksi dan komunikasi dalam memantau tumbuh kembang anak harus lebih ditingkatkan, sasaran strategis kesehatan anak adalah melalui revitalisasi posyandu.

Karena itu,  posyandu harus  terarah dan profesional, maka dari itu melalui pelatihan yang diikuti 105 kader  dari empat Kabupaten/kota yaitu Ogan Ilir, Banyuasin, Palembang, dan Prabumulih,  diharapkan dapat bermanfaat  bagi kaum  ibu.


“Posyandu  merupakan  promotor untuk memberitahukan  keberadaan makanan yang baik bagi anak Batita dan Balita,  ke depan diharapkan Posyandu dapat lebih berkembang, terutama di daerah-daerah pedalaman atau yang jauh dari jangkauan masyarakat, saat ini  setiap posyandu  di Sumsel memiliki lima orang kader," kata  Eliza  usai membuka pelatihan kader posyandu yang diselenggarakan Nestle Dencow, di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, kemarin (28/2).

Eliza menjelaskan, ada empat kategori posyandu yang ada  di Sumsel  seperti  posyandu mandiri, purnama, madya, dan pratama. Tak kurang  577 posyandu mandiri, 2270 posyandu purnama, 2208 posyandu madya, dan280 posyandu pratama yang ada di Sumsel. Diharapkannya, ke depan, semua kader Posyandu  dapat menguasai seluruh pengetahuan mengenai anak.

Sementara itu, Kimay Mitra, Area Sales Manajer Nestle Sumbagsel, menyampaikan, tugas kader posyandu  adalah sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dilaksanakan pelatihan kader posyandu ini  untuk merevitalisasi dan meningkatkan kualitas posyandu peduli TAT (Tumbuh, Aktif, Tanggap) anak, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, sesuai visi dan misi Tim Penggerak PKK Pusat dan Nestle Indonesia.


"Pelatihan kita harap dapat  memberikan pemahaman kepada para peserta, dan  dapat mempraktekkan metode teknik asah, asih, dan asuh dalam penyelenggaraan layananposyandu peduli TAT,” jelas dia.


Pada 2012, pihaknya menargetkan  memberikan pelatihan kepada 8000 kader posyandu di 56 Kabupaten/Kota dari 14 Provinsi di Indonesia.

 

Sumber: infosumsel.com