BKKBN Belanja Alat Kontrasepsi Rp600 Miliar tahun 2012

 

Anggaran untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tahun 2012 akan meningkat sekira Rp100 miliar dibandingkan tahun 2011.

"Anggaran tahun ini Rp2,4 Triliun, tahun depan akan menjadi Rp2,5 Triliun, naik Rp100 miliar," kata kepala BKKBN Sugiri Syarief kepada wartawan di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (8/12/2011).

Dari anggaran tersebut, kata Sugiri, sebagian dana akan dialokasikan untuk pembelian alat kontrasepsi. "Rp600 miliar akan digunakan untuk alat kontrasepsi yang akan diberikan untuk keluarga miskin," kata Sugiri.

Sugiri menambahkan, tahun 2012 mendatang BKKBN menargetkan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan pasangan usia subur meningkat menjadi 72 persen. "Angka penggunaaan alat kontrasepsi ini sangat berpengaruh terhadap penurunan jumlah penduduk. Untuk mencapai target itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE)," kata Sugiri.

BKKBN, kata Sugiri, juga terus berupaya untuk mengembangkan program pemberian alat kontrasepsi gratis kepada masyarakat. Saat ini ada tujuh provinsi yang mendapatkan program bantuan alat kontrasepsi gratis, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa tenggara Barat, dan Nangroe aceh Darusallam.

"Kebijakan ini dalam rangka memberikan kemudahan kepada masyrakat miskin agar mereka tidak kesulitan dalam mendapatkan alat kontrasepsi," katanya.

Namun, kata Sugiri, meski masyarakat sudah dibantu pemerintah dalam penyediaan alat kontrasepsi, masih ada kendala dalam pemberian bantuan alat transportasi untuk mencapai tempat pelayanan alat kontrasepsi tersebut.

Pemberian alat kontrasepsi ini merupakan langkah untuk membendung laju pertumbuhan penduduk. "Laju pertumbuhan penduduk di indonesia terus meningkat, pada tahun 1990-2000 laju pertumbuhan mencapai 1,47 persen per tahun, dan pada tahun 2000-2010 laju meningkat menjadi 1,49 persen," katanya

 

Sumber: news.okezone.com