Peserta KB Pria Meningkat
Penggunaan metode vasektomi dalam program keluarga berencana (KB) makin diminati kaum pria. Setelah Kabupaten Lamandau mengalami peningkatan hingga 55 peserta aktif, kini menyusul Kabupaten Barito Utara (Barut) dan Seruyan.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Barut Bambang Edhy Prayitno mengatakan, pihaknya menggalakkan pemberian layanan alat kontrasepsi melalui Medis Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Pada 2011, dari target sasaran 1 orang, meningkat drastis menjadi 19 orang hingga akhir tahun. Menurutnya, ini peningkatan yang luar biasa, jauh berbeda dibanding tahun 2010, hanya 6 orang.
Diakui, ada strategi khusus guna menarik minat masyarakat, yakni perlunya contoh keteladanan. Setelah berhasil menarik minat Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Inf Sulaiman mengikuti vasektomi, secara otomatis jumlah peserta meningkat.
“Memang betul, dengan strategi keteladan dari seorang pemimpin yang memiliki karisma yang tinggi di masyarakat, mampu menarik peserta lain turut melaksanakan vasektomi,” ucapnya, di sela pertemuan SKPD-KB se-Kabupaten/Kota yang berlangsung di Aula Kantor BKKBN Kalteng, Senin (19/12).
Pelayanan vasektomi ini, lanjutnya, diberikan secara cuma-cuma khusus bagi pria dengan kriteria tertentu, di antaranya sudah berusia di atas 40 tahun dan punya anak sudah menginjak masa remaja.
Bambang menjelaskan, untuk pelayanan KB melalui vasektomi ini sudah bisa dilakukan RSUD Muara Teweh, sehingga masyarakat tidak perlu lagi keluar daerah atau ke sejumlah rumah sakit di Palangka Raya.
Agak berbeda dengan Barut, Kepala Badan Keluarga Berencana Seruyan Sumardjono menjelaskan, jumlah peserta vasektomi di daerahnya alami peningkatan, dampak gencarnya penyuluhan dari para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Pada 2011, telah ada 6 orang peserta vasektomi aktif, dan 9 orang peserta yang sudah mendaftarkan diri secara sadar mengikuti vasektomi.
Sumardjono menjelaskan, kendati masuk daerah terpencil dan alami berbagai kekurangan sarana maupun prasarana dalam menyebarluaskan informasi KB, namun semangat kerja PLKB di Seruyan dalam melaksanakan kewajibannya cukup tinggi.
Sementara Kepala BKKBN Kalteng Benny Benue memberi apresiasi yang tinggi terhadap capaian gemilang 2 kabupaten di Kalteng tersebut. Menurutnya, ini justru di luar dugaan, mengingat 2 daerah memiliki kondisi geografis yang cukup sulit.
Hal ini membuktikan, semangat SKPD terkait, PLKB dan semua jajaran lainnya cukup tinggi, sehingga mampu menciptakan berbagai strategi dan inovasi guna menarik minat masyarakat. “Hasil cukup membanggakan, perlu menjadi teladan bagi daerah lainnya,” ucapnya.
Diketahui, selama ini masih beredar informasi yang salah tentang alat kontrasepsi KB jenis vasektomi, akibatnya kontrasepsi ini dihindari banyak pria karena mereka takut alat kelaminnya dikebiri.
Kebiri adalah pengangkatan testis, sementara MOP dilakukan dengan membuat satu atau dua sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar tidak mengandung sperma lagi.
Dengan MOP, produksi hormon testoteron pria tetap berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa memproduksi sperma lagi. Padahal dengan MOP, tidak perlu ada yang dikhawatirkan, semua fungsi kejantanan laki-laki masih normal.
Sumber: hariantabengan.com