Terjadi Pelemahan Program Keluarga Berencana
Pasca gerakan reformasi, program Keluarga Berencana (KB) terasa mengalami pelemahan. Pelemahan ini dikarenakan masyarakat menganggap program KB sebagai warisan orde baru. Pada waktu itu segala apa yang berhubungan orde baru dianggap buruk dan ditinggalkan sehingga program KB ikut terdampak.
Selain itu pelemahan program KB juga dikarenakan desentralisasi pelaksanaan KB ditangani oleh pemerintah daerah. Perbedaan komitmen kepala daerah dan dukungan kemampuan keuangan daerah menjadikan tiap daerah memiliki keseriusan berbeda menyukseskan program KB.
Secara teknis juga terjadi kekurangan tenaga penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB). Satu petugas idealnya menangani dua desa namun yang terjadi seorang petugas menangani satu kecamatan. Saat ini baru ada 24 ribu petugas PLBB dari kebutuhan ideal 37 ribu orang se-Indonesia.
Bila tidak dikendalikan maka dapat terjadi ledakan penduduk Indonesia dalam tiga dasawarsa ke depan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, program keluarga berencana perlu kembali digiatkan. Salah satu caranya adalah dengan menggugah pasangan usia subur untuk sadar ber-KB atau menggunakan alat kontrasepsi serta mendekatkan pelayanan KB di tingkat desa.
Sumber: http://jateng.tribunnews.com