Home KDRT - Human Trafficking

Berita Media KDRT

Tren KDRT Meningkat

Tren Kasus Kekerasan Dalam Rumahtangga (KDRT) dan kekerasan lainnya terus mengalami peningkatan. Budaya dan muatan lokal di beberapa daerah masih sangat kuat, dan pengetahuan tentang aturan masih lemah, disebut-sebut sebagai penyebab meningkatnya tren KDRT.

Read more...

 

Skandal Perdagangan Anak Terpa Keraton Surakarta

Mencuatnya keterlibatan Raja Keraton Solo, Pakubuwono Ketiga Belas Sinuhun Hangabehi, dalam kasus perdagangan anak membuat pihak Kraton prihatin. Meski saat ini pihak Keraton masih memastikan sejauh mana keterlibatan raja, namun secara umum skandal tersebut dapat merusak citra Keraton, yang semakin lama semakin terpinggirkan.

Read more...

 

Penanganan Kasus KDRT Oleh Kepolisian

Keengganan melapor ke pihak yang berwajib bukan hanya disebabkan perasaan malu, namun juga kurangnya kepercayaan kepada lembaga penegak hukum.  Karena faktanya, dari sejumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa perempuan, yang dilaporkan kepada polisi, tidak seluruhnya bisa diteruskan sampai ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) atau disidangkan di Pengadilan. Dari 928 kasus yang ditangani oleh UPPA di seluruh Indonesia hanya 109 kasus yang diteruskan sampai ke Jaksa Penuntut Umum.

Read more...

 

Pelaku Human Trafficking Harus Dimiskinkan

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat yang juga istri Gubernur Jabar, Netty Prasetiyani Heryawan, mengusulkan para pelaku perdagangan manusia dimiskinkan.

Read more...

 

Masyarakat Kota Besar Rawan Trafficking

Target trafficking mengalami pergeseran. Awalnya, daerah pedesaan dan kantung kemiskinan menjadi sasaran pelaku trafficking. Namun, beberapa tahun ini masyarakat yang tinggal di kota besar menjadi sasaran baru tindak kejahatan perdagangan manusia tersebut.


 

Target trafficking mengalami pergeseran. Awalnya, daerah pedesaan dan kantung kemiskinan menjadi sasaran pelaku trafficking. Namun, beberapa tahun ini masyarakat yang tinggal di kota besar menjadi sasaran baru tindak kejahatan perdagangan manusia tersebut.

"Dari kasus yang kami tangani sepanjang 2011 sampai 2012 korban kebanyakan berasal dari kota besar," ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Netty Heryawan, usai acara di Pakuan, Bandung, Rabu (4/4).

Netty mengatakan, masyarakat kota besar yang menjadi korban trafficking tersebut kebanyakan berasal dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Memang, kata dia, harus ada penelitian mengapa pelaku trafficking senang mencari korban di kota besar. "Ini menarik untuk dilihat fenomenanya dan diteliti," imbuh Netty.

Netty menduga, bisa saja terjadi migrasi dari daerah lain ke Kota dan Kabupaten Bandung, sehingga pelaku trafficking langsung mencari korbannya ke kedua kota ini. Alasan lainnya, sambung Netty, telah terjadi perubahan nilai, gaya hidup konsumtif, dan biaya hidup yang tinggi di kota besar yang mendorong masyarakat mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Korban trafficking ini, menurut Netty, pada umumnya di bawa ke dalam dan luar negeri. Bahkan, Bali menjadi tempat tujuan baru korban trafficking asal Jabar. "Polanya memang tak bisa ditebak," kata Netty. Hanya, untuk memproses kasus ini, sering menghadapi kendala, yaitu sulitnya mendapatkan korban, saksi, dan TKP.

 

Sumber: republika.co.id

 
More Articles...
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner

" Banyak sekali cara beribadah. Dan di sini salah satunya"
Bu Dewi Kader dari RT 3

Banner
free counters
Free counters

My site is worth$15,643.58Your website value?