KB Pria
Bagian1
Sistem Reproduksi Pria
Saat ini baru dua saja metode kontrasepsi bagi kaum pria. Adalah MOP (metode operasi pria) atau lebih dikenal dengan istilah vasektomi, dan kondom. Keduanya saat ini masih menjadi andalan bagi kaum pria yang sudah concern dengan program KB. Namun beberapa masa ke depan, akan ada metode baru bagi kaum pria yaitu pil KB pria. Mengenai pil KB pria ini, pihak peneliti dari UNAIR sedang melaksanakan finishing research sehingga kita tinggal menunggu saja peluncuran metode KB tersebut.
Sebelum membahas beberapa cara mengenai metode KB Pria ini, ada baiknya anda memahami terlebih dahulu sistem reproduksi pria.
Sistem reproduksi pria merupakan sistem yang memproduksi sel sperma yang akan membuahi sel telur untuk membentuk keturunan.
Yang akan kita bicarakan dalam sistem reproduksi pria dalam catatan ini meliputi organ reproduksi pria, proses pembentukan sperma, dan seputar hormon pada pria. Mengenai organ reproduksi, akan dibahas lebih awal karena selain sebagai pembuka catatan lainnya, juga agar anda para pembaca lebih mengetahui apa dan bagaimanakah organ reproduksi pria tersebut.
Organ Reproduksi Pria
Seperti pada bahasan organ reproduksi wanita, maka pada organ reproduksi pria pun dibagi menjadi dua bagian yaitu organ reproduksi bagian dalam dan organ reproduksi bagian luar. Untuk organ reproduksi bagian luar, adalah organ-organ reproduksi pria yang tampak berada di luar tubuh. Sedangkan organ reproduksi bagian dalam terletak didalam tubuh dan terlindung oleh bagian tubuh lainnya.
- Organ reproduksi bagian luar
Organ reproduksi bagian luar terdiri atas penis dan kantong buah zakar (skrotum).
Penis merupakan organ erektil tanpa tulang. Strukturnya terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons yang disebut corpus cavernosa. Sedangkan satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons corpus spongiosum (yang membungkus uretra). Uretra merupakan saluran yang menghubungkan kantung kemih ke luar tubuh. Uretra inilah yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa tersebut. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Selain itu ada juga skrotum alias kantung testis atau biasa menyebutnya zakar. Skrotum ini merupakan kantung tipis yang berkerut-kerut dan bertindak sebagai pengontrol suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan normal, maka suhu testis harus sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh.
Pada skrotum terdapat sebuah otot yang bisa mengendur dan mengencang secara elastis. Otot tersebut dinamakan otot kremaster. Otot kremaster ini berfungsi untuk mengatur jarak testis dari tubuh. Ketika suhu tubuh panas, maka otot kremaster ini akan mengendur sehingga skrotum agak menjauh dari tubuh, namun ketika udara dingin otot kremaster mengencang sehingga skrotum lebih dekat dengan tubuh. Dengan demikian suhu testis tetap berada dalam kondisi normal.
- Organ reproduksi bagian dalam
Berbicara organ reproduksi bagian dalam, maka kita akan berbicara tentang organ-organ yang tidak terlihat alias tidak tampak. Apa saja memang bagian-bagian dari organ reproduksi pria tersebut yang terletak di bagian dalam ini?
Organ reproduksi bagian dalam terdiri dari beberapa bagian. Yaitu:
- testis : Testis ini berjumlah sepasang dan merupakan organ reproduksi bagian dalam yang menonjol keluar. Bentuknya oval dan terletak didalam kantung skrotum. Merupakan pusat produksi sperma. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa suhu testis ini harus lebih rendah daripada suhu tubuh agar produksi sperma tetap normal. Selain memproduksi sperma, testis juga berfungsi mengatur hormon testosteron. Hormon testosteron adalah hormon yang mempengaruhi seksualitas pada pria.
- Epididimis: terletak diatas testis dan merupakan saluran yang panjangnya sekitar 6 meter. Epididimis ini berfungsi mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
- Vas deferens : atau juga disebut saluran sperma. Merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas yang merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
- Ductus ejakulatorius: disebut juga saluran ejakulasi. Merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dan saluran sperma. Fungsi saluran ini adalah menyalurkan saluran sperma ke dalam uretra.
- Kelenjar asesoris: terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Vesikula seminalis gunanya sebagai kantung semen, fungsinya memberikan nutrisi pada sperma karena dinding vesikula seminalis ini menghasilkan bahan makanan bagi sperma. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar cowper merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
- Uretra: merupakan saluran akhir sistem reproduksi yang terdapat di penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Nah bagian-bagian diatas adalah organ reproduksi pada pria. Anda sekarang lebih mengenali lagi bagian-bagian organ reproduksi laki-laki selain yang tampak dari luar saja. Jadi diharapkan ketika dibahas mengenai metode kontrasepsi pria, ada sudah mulai paham dengan istilah-istilah yang akan disebutkan yang merupakan bagian dari organ reproduksi.
Bagian 2
Proses Pembentukan Sperma
Ketika seorang pria memasuki masa akil baligh, maka dia sudah mulai memproduksi sel sperma. Pada masa-masa ini, seorang remaja hendaknya mulai memahami perannya sebagai laki-laki dengan tidak melakukan gaya hidup bebas ala anak muda kota besar. Pada masa-masa remaja inilah seorang laki-laki akan mulai mengalami perubahan sekunder pada tubuhnya.
Bagaimana sih sebenarnya proses pembentukan sperma itu? hmm, nama ilmiah proses pembentukan sperma itu disebut sebagai spermatogenesis. (pada perempuan oogenesis yaitu pembentukan sel telur). Ada beberapa step atau tahapan dalam pembentukan sperma tersebut. Akan saya sedikit ceritakan berdasarkan pengetahuan yang saya miliki.
Spermatogenesis terjadi di testis. Tepatnya pada sebuah tempat bernama tubulus seminiferus. Sekilas tentang tubulus seminiferus, dindingnya terdiri dari jaringan ikat dan jaringan epitel germinal atau jaringan epitel benih yang berfungsi pada saat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus seminiferus tampak seperti pintalan-pintalan dan tersimpan dalam tempat bernama ruang-ruang testis atau diistilahkan lagi menjadi lobulus testis. Ada sekitar 250 lobulus dalam satu buah testis. Jaringan epitel germinal atau jaringan epitel benih yang terdapat dalam tubulus seminiferus dibentuk dari sel epitel germinal. Sel-sel inilah yang disebut spermatogonia. Spermatogonia inilah yang terus menerus membelah diri. Nah sebagian dari spermatogonia ini berdiferensiasi melalui proses tertentu menjadi sel sperma.
Proses spermatogenesis ini dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: hormon LH (Luteinizing hormone), FSH (Folicle stimulating hormone), dan testosteron serta hormon pertumbuhan.
Setelah terjadi spermatogenesis maka akan terbentuk sel sperma. Sel sperma memiliki bentuk kepala badan ekor. Jika digambarkan, kurang lebih seperti ini
Bagian kepala, terdiri dari sel berinti tebal dan juga sedikit sitoplasma. Pada bagian ini, permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum ketika pembuahan kelak.
Badan sperma terletak di bagian tengah ekor sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis. Pada bagian ekor, terdapat sebuah filament yang berfungsi untuk pergerakan sperma.
Nah, jika seorang anak telah memasuki masa akil baligh, itu tandanya sel sperma sudah mulai terbentuk. Sebaiknya sepasang orang tua memberikan pengertian kepada anak laki-laki mereka bahwa mereka sudah bisa menghasilkan keturunan jika mereka bergaul bebas dengan seorang perempuan. Menanamkan pendidikan seks kepada anak dibarengi pendidikan moral yang utuh akan membuat sang anak mengerti. Itu artinya kita sudah mulai menata kualitas keluarga kita serta keturunan kita nantinya.
Bagian 3
Vasektom
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas. Seperti yang dituliskan di atas, metodenya menggunakan operasi kecil dan hanya berlangsung sebentar. Ketika seorang pria memilih untuk melaksanakan vasektomi, maka dia harus memenuhi persyaratan-persyaratannya.
Hampir sama dengan tubektomi, persyaratan vasektomi juga mengharuskan calon akseptor sudah berusia di atas 30 tahun, dengan jumlah anak lebih dari dua. Hal ini dikarenakan vasektomi juga merupakan metode permanent yang menyebabkan kemandulan.
Perlu diingat, vasektomi ini tidak mempengaruhi hormon pria. Tidak berpengaruh juga terhadap gairah dan kemampuan seksual. Hal lainnya yang perlu diingat adalah jika sudah dilaksanakan prosedur operasi, maka anda ataupun suami harus tetap menggunakan salah satu alat kontrasepsi mengingat spermatozoa masih ada dalam saluran vesikula seminalis. Setelah melewati 15-20 ejakulasi, itu artinya cairan yang keluar sudah tidak lagi mengandung sel sperma.
Catatan lainnya, jika seorang pria sudah melaksanakan operasi vasektomi, maka yang harus diperhatikan adalah catatan-catatan berikut:
- Band aid (penutup luka bekas operasi) jangan dulu dibuka hingga minimal 3 hari
- Luka yang sedang dalam masa penyembuhan jangan ditarik-tarik apalagi digaruk
- Usahakan daerah yang dioperasi tetap kering
- Mandi diperbolehkan setelah 24 jam pascaoperasi dengan catatan daerah bekas operasi tetap kering
- Hindari mengangkat barang berat atau bekerja keras pada 3 hari pertama setelah operasi
- Boleh bersenggama setelah 2-3 hari pascaoperasi, namun disarankan untuk menggunakan kondom terlebih dahulu. Dikhawatirkan sel sperma yang berada di bagian luar saluran yang diikat tersebut, masih aktif
- Jika ada nyeri, minumlah obat antinyeri atau obat analgesik, serta konsultasikan kepada dokter yang melakukan operasi.
Lantas, di manakah bisa diperoleh pelayanan vasektomi? Biasanya beberapa rumah sakit atau puskesmas menyediakan pelayanan semacam ini.
Sebenarnya, Mariska Lubis (seorang konsultan seks dan relationship) pernah menuliskannya di blog kompasiana. Namun, karena bahasan kali ini adalah tentang metode kontrasepsi pria, maka saya mencoba untuk merangkum apa yang pernah Mariska tuliskan.
Berikut adalah tulisan Mariska Lubis yang sengaja saya kutipkan disini:
“Banyak pria yang menganggap vasektomi sama dengan dikebiri. Mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang hal ini. Kalau dibandingkan dengan pengetahuan tentang alat Keluarga Berencana yang lain, sepertinya vasektomi yang paling jarang diungkap. Ditambah lagi kebanyakan perempuan yang ogah banget suaminya divasektomi. “Nanti bebas, dong, main sana main sini!!! Kan, nggak bisa punya anak dari selingkuhan?! Mereka pasti merasa lebih aman.” Hehehe… jadi aja… salah kaprah!!!”
Untuk anda yang ketakutan dan meyakini mitos bahwa divasektomi sama dengan dikebiri, maka mulai sekarang anda harus mengenyahkan jauh-jauh pemikiran tersebut. Karena vasektomi bukanlah dikebiri. Pada dasarnya vasektomi itu adalah proses pengikatan saluran vas deferens. Saluran ini adalah saluran untuk menyalurkan sel sperma. Dengan terikatnya saluran vas deferens, maka cairan yang keluar sudah tidak lagi mengandung sel sperma.
Tidak perlu takut bahwa anda tidak bisa ‘keluar’, tetap keluar kok. Cuma, yang keluar sudah tidak berisi lagi hehe. Seperti yang pernah kita pelajari dalam bab sistem reproduksi dalam pada pelajaran biologi semasa SMA, saluran reproduksi pria memproduksi cairan lain selain sel sperma.
Saya analogikan bahwa vas deferens itu adalah selang air yang mengalirkan air dari kran, dan sel sperma adalah air yang berasal dari kran. Jika selang tersebut kita pencet, maka air tidak akan keluar bukan? Air akan tersumbat di bagian yang terpencet tersebut. Nah prinsip sederhana vasektomi adalah seperti itu. Sel sperma tidak akan sanggup melewati bagian yang sudah diikat tadi, sehingga ketika cairan yang dikeluarkan sudah tidak berisi sel sperma. akibatnya, tidak bisa lagi membuahi sel telur perempuan.
Prosesi operasi pengikatan saluran vas deferens tidak memakan waktu lama. Tidak lebih dari 30 menit untuk proses pengikatannya. Berikut adalah tulisan dari Mariska Lubis yang sengaja saya kopikan disini supaya anda bisa mengetahui tentang keadaan pasca operasi vasektomi:”Operasi vasektomi juga tidak memakan waktu lama, kok! Paling-paling hanya 15 menit saja. Sakit? Sedikit!!! Masa nggak tahan?! Lebih sakit disunat kali?! Bekasnya juga sangat kecil dan hampir-hampir tidak kelihatan. Pengaruh terhadap kejantanan??? Nggak ngaruh, dong! Cuma harus puasa saja dua minggu sampai lukanya benar-benar sembuh. Bentar, kan?”
Saya sengaja memberi garis bawah pada kalimat terakhir sebagai penekanan bahwa vasektomi tidak akan berpengaruh terhadap kejantanan seorang pria. Setelah dilakukan operasi vasektomi, seseorang harus ‘berpuasa’ untuk tidak berhubungan seks terlebih dahulu karena dikhawatirkan jika melakukan hubungan suami istri, maka sel-sel sperma yang tersisa di bagian yang tidak terikat akan membuahi sel telur sang istri.
Sebenarnya divasektomi tidak se-menakutkan yang dibayangkan. Buktinya, menurut data Badan KB dan pemberdayaan perempuan Kabupaten Cianjur, saja sudah ada 6.179 pria yang telah divasektomi yang tersebar di seluruh wilayah Cianjur. Dan sampai saat ini kondisi mereka baik-baik saja.
Jadi, untuk anda para suami yang sangat peduli dan sayang terhadap istrinya. Silahkan pertimbangkan masak-masak untuk menjadi akseptor KB aktif. Karena kepedulian anda adalah tanda sayang anda.
Bagian 4
Kondom
Hampir setiap laki-laki dewasa mengenal kondom. Rasanya bohong banget kalau ada yang bilang belum mengenal alat kontrasepsi ini.
Kondom terbuat dari bahan lateks (karet) dan dipasang pada alat kelamin pria pada saat ereksi. Kondom hanya digunakan untuk satu kali pemakaian saja. Menurut referensi dari kompas.com, disebutkan bahwa awalnya kondom digunakan sebagai alat untuk pencegahan penularan penyakit kelamin. Pada perkembangannya, kondom saat ini digunakan juga sebagai alat kontrasepsi yang tidak hanya mencegah penularan penyakit menular seksual, tapi juga sebagai upaya untuk mencegah kehamilan.
Masih menurut referensi dari kompas.com, pada perkembangannya kondom mengalami tiga kali perubahan bahan. Yang pertama adalah dari karet tervulkanisir. Kondom dari bahan ini pertama kali dibuat tahun 1870. Berikut saya kutipkan kalimat dari kompas.com tentang kondom bahan ini: ”Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.” Terbayangkan betapa tidak menyenangkannya menggunakan kondom pada masa tersebut?
Selanjutnya, bahan kondom mengalami perubahan. Pada tahun 1930-an diperkenalkan kondom dari bahan lateks. Kondom ini jauh lebih tipis dari bahan sebelumnya, dan bentuknya sudah seperti bentuk yang ada saat ini. Sedangkan bahan terbaru yang saat ini digunakan adalah terbuat dari polyurethane, yang memiliki ketebalan jauh lebih tipis dibanding kondom sebelumnya.
Penggunaan kondom ini sebenarnya tidak begitu efektif karena selain pemasangannya yang tidak efektif, bisa saja kondom mengalami kebocoran.
Sumber: tentangkb.wordpress.com