Home Menyusui dan Susu Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini

 

Dimulai dari kelahiran. Langkah pertama kita setelah lahir adalah mengisap susu ibu, ini adalah perilaku kasih sayang dan cinta. Tanpa itu, kita tidak dapat bertahan. Itu sangat jelas. Itu adalah langkah kehidupan. Itu kenyataan’. (dalai lama and howard C. Cutler, The Art of Happiness:a handbook for living).

Pernyataan dan pesan di atas sudah jelas sekali bahwa sebagai ibu, anda harus mendukung tindakan inisiasi menyusu dini (IMD) mulai menyusu dalam satu jam pertama setelah lahir, yang terbukti ilmiah bisa mencegah kematian bayi baru lahir. Karena faktanya, dalam satu tahun, empat juta bayi berusia 28 hari meninggal.

Dengan IMD, kita dapat mengurangi angka kematian bayi sampai 22 persen. Karena kunci utama untuk menekan angka kematian itu, terletak pada kontak antara kulit ibu dan bayi selama minimal satu jam. Dimana kulit ibu bersifat termoregulator. Kulit dada ibu yang melahirkan satu derajat lebih panas dari ibu tidak melahirkan. Jika bayi kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan, dan demikian sebaliknya.

Kulit ibu memang sangat ajaib. Indera peraba ini dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan si buah hati, sehingga membantu mempertahankan kehangatan suhu bayi di dada ibu.

Mungkin sebagian orangtua merasa tak tega ketika melihat anak yang baru saja dilahirkan harus mencari puting ibunya sendirian, tanpa dibantu siapapun guna mendapatkan ASI. Tentunya para ibu tak perlu khawatir. Karena insting dan naluri bayi saat pertama kali keluar dari rahim sudah terbentuk. Berikut lima tahap perilaku bayi saat melakukan inisiasi menyusu dini (IMD):

  • dalam 30 menit pertama. stadium istirahat atau diam dalam keadaan siaga (rest or quite alery stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan luar kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Ini langkah awal keluarga sakinah.
  • Antara 30 sampai 40 menit. Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
  • Mengeluarkan air liur. Saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liurnya.
  • Bayi mulai bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh kekanan dan ke kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil.
  • Menemukan, menjilat, mengulum puting, dan melekat baik. Ayah sebaiknya mendukung ibu untuk mengenali tanda-tanda atau prilaku bayi sebelum menyusu. Dukungan ayah akan memingkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum menemukan puting payudara ibunya dalam satu jam pertama, biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.

koloni bakteri untuk bayi

dalam proses IMD’ para ibu tak usah khawatir atau merasa ketakutan ketika si jabang bayi menjilati kulit dada anda. Jilatan ini rupanya berfungsi membersihkan dada ibu dari bakteri-bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh bayi akan di ubah menjadi bakteri baik dalam tubuh.

Bakteri ini sangat dibutuhkan oleh si bayi. bakteri ini nantinya akan berkembang biak membentuk probiotik di kulit dan usus bayi, sehingga menyaingi bakteri yang jauh lebih ganas dari lingkungan. Lamanya kegiatan menjilat ini tergantung dari bayi, karena hanya ia yang tahu seberapa banyak dia harus membersihkan dada sang ibu.

Sang ibu tidak perlu khawatir si bayi tidak akan terserang penyakit meski menjilati bakteri ditubuh ibunya, justru kegiatan itu membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Sama seperti halnya ketika bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama) yang kaya antibody dan zat anti-infeksi. Juga dapat mengurangi risiko bayi sakit atau meninggal karena infeksi. Jadi, air susu yang berwarna kekuningan dan kental itu jangan dibuang. Karena itu mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.

Bagi ibu yang melahirkan melalui proses caesar, anda tetep dapat malakukan IMD, walau kemungkinan berhasilnya sekitar 50 persen dari pada persalinan normal. Asalakan ibu melakukan pembiusan spinal dan dalam kondisi sadar. Caranya, bayi yang lahir, segera dikeringkan tanpa menghilangkan lemak ditubuhnya.

kemudian, bayi ditengkurapkan diperut atau dada ibu, kemudian keduanya diselimuti. Biarkan bayi mencari putting ibunya sendiri, dengan tidak memaksakan meletakkan bayi ke puting susu bayi. Namun bila dilakukan pembiusan umum, sang ayah dapat melakukan kontak kulit dengan kulit bayi saat menunggu ibu selesai operasi.

selain IMD, ada satu hal yang harus diperhatikan oleh sang ibu. Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan tanpa diberi apapun. Setelah 5 bulan 29 hari, baru besoknya diberi makanan pendamping ASI. Makanya, supaya proses ASI eksklusif berhasil, para ibu harus melakukan IMD. IMD termasuk momen krusial untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

 

Sumber:  blog.umy.ac.id

 
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner

" Mukanya yang mungil dan semyumnya yang lucu selalu membawa kegembiraan dan kedamaian"
Bu Juni Kader dari RT 6

Banner
free counters
Free counters

My site is worth$15,643.58Your website value?