Home Menyusui dan Susu Waspadai Penyakit Mastitis Pada ibu Menyusui

Waspadai Penyakit Mastitis Pada ibu Menyusui

 

Penyakit ini merupakan infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, pembengkakan dan kemerahan pada payudara. Penyakit ini umumnya menyerang wanita yang sedang menyusui, atau disebut juga dengan masitits laktasi. Yakni terjadi pada tiga bulan pertama setelah melahirkan (postpartum), atau bisa juga terjadi selama menyusui. Meskipun demikian, seorang ibu masih bisa terus menyusui bayinya saat mastitis. Selain pada wanita menyusui, terkadang mastitis juga menyerang perempuan yang sedang tidak menyusui.Gejala-gejala yang biasa timbul adalah :

1. Payudara terasa lembut atau hangat ketika disentuh

2. Pembengkakan pada payudara

3. Nyeri atau rasa terbakar saat menyusui

4. Kulit kemerahan

5. Demam

6. Mastitis laktasi cenderung mempengaruhi hanya satu payudara

Penyebab terjadinya bengkak pada payudara, antara lain:

* Bayi tidak mau menyusu

Biasanya ada suatu keadaan yang membuat bayi jadi tidak suka menyusu. Misalnya, ASI keluar terlalu deras sehingga setiap kali mengisap puting susu ibunya, bayi jadi gelagapan atau ASI yang keluar terlalu sedikit.

* Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI, karena:

- Terpisah sementara dari si kecil. Misalnya ibu yang bekerja dan tidak mengeluarkan ASI-nya dengan diperah/dipompa.

- Ibu menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi ada jarak waktu dimana ibu tidak mengeluarkan ASI.

- Puting terluka sehingga ibu segan untuk menyusui.

Apa pun penyebabnya, ASI yang tidak dikeluarkan mengakibatkan terjadinya penggumpalan air susu dalam kelenjar susu di payudara (ini bisa terlihat dari bengkaknya payudara ibu). Makin lama, penggumpalan tersebut akan menyumbat kelenjar susu sehingga volume ASI yang keluar jadi sedikit. Desakan ASI yang tak lancar inilah yang menimbulkan rasa sakit pada payudara.

Mastitis terjadi jika ada kuman masuk ke dalam kelenjar susu melalui puting susu. Bisa karena luka akibat posisi mulut bayi yang tidak tepat atau karena kurangnya higienitas puting. Umumnya bakteri yang menginfeksi adalah staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa juga karena  adanya sumbatan pada saluran ASI.

Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah.

Payudara yang sakit karena ASI tak lancar mengalir biasanya bisa cepat membaik dalam beberapa hari. Penanganan dapat dilakukannya tanpa obat-obatan sama sekali, yakni:

* Pijat daerah payudara yang sakit sehari dua kali ke arah puting susu (akan lebih baik bila ibu mempelajari tentang pijat payudara). Gunakan baby oil untuk dapat melemaskan dan membuat daerah sekitar payudara tidak kaku. Pemijatan juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI.

* Susui bayi atau perah ASI sesering mungkin. ASI yang tidak dikeluarkan akan menambah rasa sakit apalagi jika ASI terus diproduksi.

* Berikan kompres hangat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.

* Hindari tekanan lokal pada payudara. Jangan tidur dengan posisi yang menekan payudara atau jangan menggunakan bra yang terlalu ketat karena payudara akan tertekan. Ini bisa membuat payudara bertambah sakit.

* Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak-banyaklah minum cairan.

Pencegahan mastitis

Untuk mencegah mastitis mau tak mau ibu harus menghindari penyebabnya, dengan:

* Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa penuh, segera keluarkan dengan cara menyusui langsung pada bayi. Kalaupun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara diperah atau dipompa sehingga pengeluaran ASI tetap lancar.

* Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara. Selesai menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang. Keringkan puting dengan handuk agar suasana di sekitarnya tak lembap. Kelembapan akan memudahkan kuman berkembang biak.

* Jangan membersihkan puting dengan sabun. Kandungan soda pada sabun dapat membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi iritasi seperti lecet atau luka bila disusu bayi.

* Puting yang luka harus tetap dibersihkan sehabis diisap bayi.

* Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat. Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara. Demi menjaga higienitas daerah payudara, ganti bra sesering mungkin setiap kali basah karena keringat atau setelah dipakai seharian.

* Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.

PENANGANAN MASTITIS

Mastitis yang parah dengan gejala seperti demam yang tak kunjung reda atau malah meninggi dan bahkan mencapai 40 derajat Celsius, serta payudara semakin terasa bengkak dan nyeri serta terjadi perubahan warna dari kecokelatan menjadi kemerahan, perlu dikonsultasikan pada dokter atau klinik laktasi, karena berarti ada luka dalam.

 

Sumber: pondokibu.com

 
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner

Web Posyandu ini terbuka untuk seluruh warga TTC. Bagi siapa yang ingin memberikan kontribusinya, baik berupa artikel, opini dan lainnya, akan diberikan akses untuk posting sendiri. Untuk itu mohon memberitahukannya kepada Admin dengan memberikan Nama User dan Passwaord pribadi.

Banner
free counters
Free counters

My site is worth$15,643.58Your website value?