Seberapa Sering Ibu Perlu Menyusui?

Seperti yang banyak diketahui, ketimbang bayi yang mengonsumsi susu formula, bayi yang disusui dengan ASI memiliki lebih sedikit alergi, lebih sedikit penyakit saluran napas dan saluran cerna, dan lebih sedikit kemungkinan menjadi gemuk (obes). Sementara, bagi sang ibu sendiri, menyusui membantu menurunkan berat badan. Jadi, ibu menyusui tak perlu repot menguruskan badan usai melahirkan. Tak hanya itu, menyusui juga menurunkan risiko kanker payudara.

Menyusui akan lebih baik bila dimulai dalam jam pertama setelah melahirkan. Ibu dianjurkan untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan. Eksklusif di sini berarti tidak ada cairan atau makanan apa pun yang disuapkan pada bayi kecuali susu. Air putih, madu, teh, maupun cairan lainnya tidak diperbolehkan. Selanjutnya, setelah bayi berusia enam bulan, ASI diberikan disertai dengan pemberian makanan tambahan hingga usia dua tahun.

Ibu yang baru melahirkan seringkali tidak tahu berapa kali ia perlu menyusui bayinya dalam sehari. Sebaiknya, susui si kecil sesering yang diinginkannya. Biasanya, antara 8-12 kali dalam 24 jam. Susui hingga si kecil puas. Agar ASI keluar secara imbang, susui bayi selama 15-20 menit untuk masing-masing payudara.

Bila si kecil sedang tertidur pulas atau Anda sedang tidak bersamanya, payudara yang penuh akan ASI bisa dipompa. Pagi hari sekitar pukul 04.00 biasanya merupakan saat terbanyak ASI berkumpul. Letakkan ASI dalam wadah yang bersih, biasanya botol kaca. Setelah ditutup rapat, simpan wadah berisi ASI di freezer lemari es. ASI bisa bertahan selama dua bulan bila disimpan dalam freezer di lemari es satu pintu, dan bertahan 3-4 bulan dalam freezer lemari es yang memiliki dua pintu.

Bila akan dikonsumsi bayi keesokan harinya, turunkan ASI dari freezer ke rak lemari es sejak malam sebelumnya. ASI bisa bertahan 1-2 hari bila disimpan di lemari es pada suhu 0-4 derajat celcius. Dalam suhu 19-25 derajat celcius, ASI hanya bisa bertahan lebih kurang selamaa 4-6 jam.

 

Sumber: tabloidnova.com