Penyebab bayi susah buang air besar

 

Buang air besar itu penting dilakukan untuk memperlancar proses pencernaan manusia. Jika seseorang tidak buang air besar dalam satu hari, biasanya akan merasa tidak enak di daerah perut. Dengan kata lain, mereka merasa sebah dan tidak nyaman. Konstipasi juga bisa terjadi pada bayi. Jika bayi anda mengalami konstipasi, anda harus cepat-cepat mengatasinya agar bayi anda tidak rewel karena merasa tidak nyaman atau bahkan kesakitan. Perlu diketahui sebelumnya bahwa pola buang air besar masing-masing bayi itu berbeda. Anda harus tahu bagaimana pola BAB bayi anda. Ada bayi yang lancar buang air besar sampai 5-6 kali dalam sehari. Namun, ada pula bayi yang buang air besar setiap dua hari sekali. Semua tergantung terpenuhinya kebutuhan serat atau tidak. Perlu diingat jika bayi anda sudah tidak buang air besar lebih dari tiga hari, jelas ini ada masalah yang terdapat di daerah pencernaannya dan anda harus segera memeriksakannya ke dokter bayi.

Ada beberapa tanda – tanda konstipasi atau sembelit yang bisa anda perhatikan. Yang paling utama adalah bentuk tinja yang keras dan kering. Kedua, perhatikan bayi ketika mengejan. Jika dia mengalami sembelit atau konstipasi, bayi anda akan terlihat merasa kesakitan ketika mengejan. Yang terakhir dan mungkin yang paling parah adalah adanya darah yang terdapat pada tinja. Jika anda sudah menemukan gejala – gejala ini, segera bawa bayi anda ke dokter. Mungkin anda penasaran apa saja penyebab bayi sembelit. Sebenarnya, menurut ahli kesehatan, ada dua penyebab utama sembelit terjadi pada bayi. Keuda penyebab tersebut adalah penyebab fungsional dan penyebab patologis. Penyebab fungsional terjadinya sembelit antara lain disebabkan oleh pola makan bayi yang kurang memenuhi asupan serat yang dia butuhkan. Atau bisa juga karena bayi anda kekurangan ASI. Untuk itulah, anda harus memberikan asupan makanan yang dapat mencegah terjadinya sembelit.

Contohnya, anda bisa memberikan ASI eksklusif dan ditambah dengan asupan serat yang cukup dari buah dan sayuran. Perhatikan juga pola makan anda yang menyusui. Ini karena pola makan ibu menyusui juga berpengaruh terhadap kualitas air susu yang diproduksi. Anda haru makan makanan yang penuh serat dan bergizi agar ASI yang anda produksi juga memiliki gizi dan kualitas yang baik. Jika anda memberikan susu formula kepada bayi, ada juga kemungkinan bahwa susu formula yang anda berika tidak cocok dengan sistem pencernaan si bayi. Oleh sebab itu, ASI eksklusif lebih disarankan dibanding dengan pemberian susu formula pada bayi. Penyebab yang kedua adalah penyebab patologis atau adanya kelainan saraf, terutama saraf usus besar bagian bawah sehingga mengalami penyempitan dan menyebabkan kotoran menjadi susah keluar.

Sumber: .tipsibunda.com