Home Psikologi Anak Psikologi Anak Psikologi Anak Bahasa Cinta

Psikologi Anak Bahasa Cinta

 

bahasa cintaPsikologi anak adalah hal yang sangat penting untuk kita pahami dan mengerti, baik kita sebagai orangtua, pendidik/guru maupun mahasiswa yang kedepannya ingin berkecimpung di dunia anak – anak.

Bahasa cinta… mungkin ungkapan ini sering kita dengar di salah satu iklan produk bayi. Psikologi anak bahasa cinta bisa diartikan sebagai upaya pendekatan dan penanganan berbagai masalah anak dengan memahami bahasa cinta anak sehingga kebutuhan anak untuk merasa dicintai tercukupi. Dan dengan tercukupinya kebutuhan dasar anak untuk merasa dicintai ini, bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi beberapa masalah anak.

Dalam topik  psikologi anak kali ini, ada beberapa bahasa cinta yang bisa menjadi ciri khusus dalam melakukan upaya pendekatan dan penanganan anak.

Tahukah Anda,  bahwa setiap anak memiliki bahasa cinta yang berbeda, bahkan meskipun mereka saudara kembar? Untuk itulah kita perlu memahami psikologi anak dalam berbagai bahasa cinta. Dalam bahasan psikologi anak kali ini saya akan menjelaskan lima psikologi anak bahasa cinta.  Menurut Chapman, Garry and Campbell, Ross dalam bukunya yang berjudul “The Five Languages of Children” ada lima bahasa cinta dalam psikologi anak.


Psikologi anak bahasa cinta yang pertama adalah Pujian dan Dukungan  yang berupa pujian yang tulus dan spesifik.


Ini adalah bahasa cinta anak pertama saya, David. Alhamd sejak usia 5th tiap ramadhan David berpuasa penuh selama sebulan tanpa bolong seharipun. Padahal ia sekolah fullday dan langsung dari sekolah  itu sekitar jam 15.00wib, dia harus latihan wushu pukul 15.30-18.30wib. Puasa sehari penuh lo. Ketika seminggu sebelum lebaran, saat teman – temannya rebut minta baju baru ke orangtua mereka, David santai – santai saja. Ia tak pernah menuntut yang namanya baju baru, sandal baru dll. Dan David tak peduli dengan hal – hal yang berbau hadiah seperti itu.

Tapi ketika  ia usai menggambar – ia suka sekali menggambar – atau ia baru saja berhasil melakukan gerakkan sulit di wushunya, dan kami lupa memberinya pujian, waaah…jangan tanya deh betapa sedihnya ia. Bukan hanya wajahnya yang murung tapi bahkan airmatanya bisa mengalir hanya gara – gara kami lupa memberinya pujian.

Bila anda memiliki putra/i seperti dengan psikologi anak seperti David, maka jangan pelit – pelit dalam memberinya pujian.Karena saat kita penuhi bahasa cintanya, ia akan punya percaya diri yang tinggi plus penilaian diri yang baik pula. Sehingga akan sangat berpengaruh pada perkembangan pribadinya termasuk juga dalam hal nilai – nilai pelajaran di sekolahnya.

Sebaliknya kelemahan dari anak tipe ini, biasanya anak juga akan mudah down hanya gara – gara sebuah ejekan kecil atau kata – kata negatif yang diarahkan kepadanya.



Psikologi anak  bahasa cinta yang kedua adalah  Sentuhan Fisik.

Yang ini bahasa cinta anak saya yang kedua,  Aqila. Aqila bukan tipe anak yang langsung badmood hanya gara – gara ejekan atau kata – kata negatif. Aqila juga tak terlalu peduli saat ia menggambar bagus  dan kami lupa memuji. Tapi saat ia jatuh, maka meskipun saya berkata: “Ayo bangun, anak manis. Yukks Aqila hebat!” dia tetap menangis dan tak mau bangun dari tempat dia jatuh hingga saya menolong dan memeluk serta menciumnya. Sebaliknya, saat dia jatuh bahkan kening dan lututnya berlumuran darah, dan saat itu juga saya langsung mendekat, memeluk dan menciumnya sambil berkata,” sakit ya? Tenang… mama kasih obat, nanti sebentar sembuh. Aqila anak hebat!” maka Aqilapun hanya terisak kecil dan tidak menangis menjerit – jerit meskipun lukanya lumayan parah.

Dan tahukah anda? Virginia Satir, seorang terapis keluarga yang terkenal, mengatakan bahwa tiap hari kita butuh empat kali pelukan untuk bisa bertahan hidup, delapan kali pelukan untuk hidup sehat dan duabelas kali pelukan untuk bertumbuh, awet muda dan bahagia.

So…yuuuks mulai sekarang, penuhi kebutuhan orang – orang tercinta kita untuk bisa tumbuh, awet muda dan bahagia dengan memberi mereka pelukan yang tulus dan penuh cinta. Cukup mengasyikan bukan mengetahui berbagai macam bahasa cinta dalam psikologi anak?


Psikologi anak bahasa cinta yang ketiga adalah Pelayanan.

Ini bisa berupa membuatkan susu saat menjelang tidur malam, menemaninya belajar, membantu mengerjakan Pr ataupun tugas sekolah, membantu mengepak baju saat mau kemping dll. Bukan berarti kita menjadi pembantu anak kita. Melainkan kita membantu dan mendampinginya dalam beberapa hal bukan membantu dalam semua hal, sehingga anak hanya duduk manis dan tahunya semua siap. Tidak, bukan seperti itu.


Psikologi anak bahasa cinta yang keempat adalah Pemberian Hadiah


Dalam hal ini bukan berarti kita mengajari anak menjadi materialistis. Karena memberi hadiah tak harus berupa benda – benda mahal. Contohnya; saat anda keluar kota, anda bisa membeli benda atau makanan khas daerah tersebut sebagai oleh – oleh untuk putra/i anda. Atau saat pulang kerja anda bisa membeli roti  atau snack kesukaan putra/i anda. Bisa juga saat putra/i anda berprestasi, misal menjadi juara di kelas atau lomba yang diikutinya, anda bisa memberinya hadiah kecil berupa mainan yang sudah lama diinginkannya.


Bahasa cinta yang kelima adalah Waktu yang Berkualitas.

Untuk bahasa cinta yang ini, berarti anak akan lebih merasa dicintai setiap kali anda meluangkan waktu untuk bersamanya. Harap diingat bukan hanya sekedar waktu bersama saja, namun harus benar – benar waktu yang berkualitas dan disertai kedekatan emosi antara orang tua dengan buah hatinya. Pengungkapannya bisa dengan mengajak makan keluar bersama, rekreasi ke pantai atau kebun binatang, main game bersama, bersepeda bersama atau sekedar jalan – jalan di sekitar lingkungan rumah sambil berbincang tentang sekolahnya, misalnya.

Yang perlu juga anda pahami dari lima tipe bahasa cinta diatas adalah, bahwa tiap anak memilki kemungkinan untuk mempunyai lebih dari satu bahasa cinta. Dengan mengetahui tipe  manakah putra/i kita, saya berharap kita bisa lebih memahami kebutuhan masing – masing anak sesuai dengan tipe psikologi anak bahasa cinta. Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan bahasa cinta mereka dan insayA bisa membuat mereka tumbuh dan berkembang secara maksimal baik fisik, intelegensi, maupun mental. Aamiin.


Dengan memahami lima bahasa cinta diatas, saya berharap kita bisa lebih memahami dan menangani berbagai masalah yang biasa terjadi pada anak – anak kita seperti; rewel. mengompol, nilai sekolah yang kurang ataupun juga anak yang dinilai ” nakal ” oleh lingkungannya secara lebih bijaksana dan tentunya lebih dengan hati.

Di artikel psikologi anak mendatang, insyaA saya akan mengupas bahasa cinta bagian kedua. Sayangi putra/i kita dan yuuks… berikan hak mereka untuk merasa dicintai.

Sampai bertemu di artikel mendatang, insyaAllah tetap dengan artikel bahasa cinta khususnya untuk psikologi anak.


Sumber: gayabunda.com


 
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner

" Mukanya yang mungil dan semyumnya yang lucu selalu membawa kegembiraan dan kedamaian"
Bu Juni Kader dari RT 6

Banner
free counters
Free counters

My site is worth$15,643.58Your website value?