Proses Pembenahan anak dengan kebutuhan khusus
Perlu anda ketahui dahulu bahwa keseimbangan tubuh dan jiwa kita itu merupakan suatu yang terpenting dalam kehidupan kita. Sudah sering kita lihat dalam dan dengar melalui media, juga dalam pemberitaan-pemberitaan di dunia Maya ini mengenai masalah keseimbangan jiwa dan fisik kita.
Hanya saja masih banyak orang yang belum aware (menyadari) kesungguhan ini. Ini terbukti dengan bagaimana masih banyaknya orang tua dan terapis2 yang masih tetap mem “proses” anak-anak didiknya melalui hal2 yang lebih pintas, layaknya memperbaiki boneka yang rusak, dan ternyata membutuhkan waktu yang bertahun-tahun tetapi masalaha terus saja berdatangan tidak pernah berhenti layaknya menembel ember yang robek bukan yang bocor.
Sebagai contoh : bila yang rusak bicaranya, ya bicara saja yang dilatih, tidak dicarikan asal-usulnya dengan baik dan benar. Syaraf yang mana yang terganggu, mengapa terganggu, jadi apa yang harus dilakukan oleh terapisnya…..Bila yang rusak motoriknya ya dibuatkan sepatu, atau malah kursi roda juga sudah disiapkan, bukan direncanakan dan ditargetkan dengan baik, apa yang paling utama harus terapis lakukan, dan bagaimana, agar anak mampu menggunakan bagian2 tubuhnya yang masih baik untuk membantu bagian tubuhnya yang belum sempurna (rusak). Bukan dilatih agar anak bisa menggunakan alat2 itu…yang terus menerus harus diganti karena kekecilan, sedangkan bayi akan menjadi anak kecil dan kemudian berkembang terus menjadi yang lebih besar. Kost bagi oratua semakin mencekik..hingga akhirnya orangtua bosan dan memilih diam dirumah bersama anaknya.
Anaknya yang seharusnya mampu bermain dennga temannya ini menjadi terhambat.Ya kalo di urutkan tentunya ketidak bisaan itu semakin bertumpuk, padahal kemandirian sudah harus datang pada usia 6 tahun.
Seharusnya patut kita sadari bahwa ketidak pengetahuan seseorang (kita) akan membawa kita ke suatu keresahan, sehingga akhirnya kita menciptakan solusi yang ter “cepat” dan bukan yang terbaik.
2x sudah kami mengadakan seminar kesehatan yang ber serial ini, dalam rangka memperingati hari kesehatan sedunia. Dua kali ber turut-turut satu kali sebulan kami hanya membicarakan bagaimana asal-usul anak manusia dan bagaimana pula pemeliharaannya agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal itu sudah kita bicarakan di seminar pertama. Dan kemarin kami memasuki tahapan bagaimana memproses anak yang berkebutuhan khusus.
Jawaban yang terpenting adalah selalu kembali ke Neurotransmitter yang begitu penting untuk diri kita semua. Ternyata neurotransmitter inilah yang akan mengendalikan semua sikap kita,bagaimana kita mengekspresikan apa yang kita liha, apa yang kita dengar, dan apa yang tubuh kita rasakan. Terlihat pada seseorang bila pada dirinya tidak ada keseimbangan baik pada fisik maupun jiwa nya maka berarti Neurotransmitter kita kacau dan akan ber “ulah” itu terlihat pada sikap kita yang menjadi ragu, murung, marah, tantrum, dan kadang juga linglung. Sulit sekali membuat diri menjadi nyaman…..apakah anda merasakan ini juga….cepat cari pakarnya….
Jadi bagaimana menjaga Neurotransmitter kita??? Selain melalui stimulasi kognisi (sensomotorik), ternyata juga melalui asupan-asupan makanan atau minuman yang banyak mengandung macam2 asam amino, asupan ini harus sepadan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit, pertimbangannya boleh ditanyakan pada para pakar2 tumbuh kembang anak yang memahami masalah Neurotransmitter bahwa kerusakan-kerusakan pada otak yang terjadi pada anak ternyata merusak zat dopamine, dan serotinnya yang bisa mengganggu keseimbangan Neurotransmitter yang ada di dalam otak anak.
Jadi kita lihat sekarang tidak semudah itu kita bisa menentukan pelatihan apa yang harus terjadi pada anak ABK melainkan harus paham dulu apa arti Nerotransmitter, apa yang dibutuhkan oleh Neurotransmitter agar tetap seimbang, dan bagaimana memberikannya.
Mudah-mudahan dari penulisan ini sudah bisa membantu bagi para orangtua dan pendidik serta terapis
Disunting oleh Ratih Z. Gandasetiawan (sumber artikel)