ASIH, ASAH, ASUH.

 

Oleh Ratih Gandasetiawan

Bagaimana cara kita mendapatkan keseimbangan fisik dan pola pikir kita, agar KECERDASAN MAJEMUK tercapai :

Awal saat bayi ortu sudah harus memulai memandarikan bayinya dengan memberikan belaian yang cukup, bukan berati harus selalu digendong, belaian itu bukan hanya usapan, tapi cara kita mendengarkan dia, cara kita berbicara dngan nada sendu pada anak, cara kita melihat dia, memberikan dia pujian saat dia berhasil melakukan sesuatu, dan lain2 itulah yang kita sebutkan (ASIH)

Selanjutnya saat bayi mampu berjalan, dan mulai mencoba berlari, mak kita berikan anak kecil ini lebih pada pengembangan fisiknya, dimana anak harus mengksplor dunianya, dengan fisiknya sendiri, tanpa intervensi teriakan2 cemas dari ortunya (mmmh bisa gak ya!!) . Disini ortu di ujicoba nyalinya Oleh Tuhan, bagaimana kita mampu mengasah putra-putri kita agar mereka mau berjuang untuk mendapatkan sesuatu, tanpa anda disitu ikut campur, tetapi tentunya boleh mengarahkan anak, tanpa cemas. Ingat sekali lagi tanpa cemas!!! karena kita memang sedang mengasah indera anak, agar kelak anak terampil menggunakannya, sehingga KECERDASAN MAJEMUK tercapai (ASAH)

Agar ASIH dan ASAH ini bisa berjalan lancar, dan anak selalu bergairah, tentunya anak membutuhkan ASI EKSLUSIF, yang pada usia 3 bulan boleh diberikan asupan rasa asam dan manis, tanpa tambahan kimiawi, semua yang datang dari alam, cukup hanya 30 cc saja, dan boleh diperbanyak dengan bertambah besarnya bayi. Asupan ini menjadi sangat penting karena bisa membuat lidah anak lebih lincah, sebagai persiapan bicara kelak.Setelah 6 bulan tentunya akan ada nutris-nutris tambahan yang akan membuat bayi lebih lincah lagi, dan harus mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik lagi. Ini yang kami golongkan sebagai pengasuhannya (ASUH)

Jadi mematangkan anak, agar menjadi dewasa yang cerdas dan bijak, tanpa ASIH, ASAH, dan ASUH yang baik....kita akan kehilangan generasi yang kelak mampu memimpin rakyatnya dengan baik, generasi yang profesional, generasi yang lebih bijak, Generasi yang mempunyai empati tinggi, toleransi yang imbang, dan Nurani yang kuat.

 

Sumber:  semsomotorikcommunity