Home Keluarga Berencana Komitmen KKB di Era Otonomi Cenderung Melemah

Komitmen KKB di Era Otonomi Cenderung Melemah

 

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) merupakan salah satu program sosial dasar yang sangat strategis, bagi upaya peningkatan kualitas keluarga dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini didasari kesepakatan nasional dan internasional dan merupakan tanggungjawab bersama untuk mewujudkannya.

Asrin Naim sebagai Asisten Umum Pemprov Sumut mewakili Plt Gubsu Gatot Pujonugroho mengatakan, komitmen pelaksanaan program Kependudukan dan KB di era otonomi daerah saat ini cenderung semakin melemah.

“Petugas lapangan KB yang selama ini sebagai ujung tombak di lapangan, jumlahnya semakin berkurang jumlahnya karena isu mutasi kerja ke instansi lain. Sementara upaya merekrut kembali petugas lapangan KB di kab/kota belum terlihat,” ujar Asrin Naim dalam Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Sumut, hari ini (5/3) di Medan.

Ia menilai, masih sangat terbatasnya anggaran operasional program KB yang bersumber dari APBD kab/kota. “Ini dimungkinkan karena sebahagian besar pemerintah daerah kurang peduli atau belum menyadari betapa pentingnya memberhasilkan program kependudukan dan KB dimaksud,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Plt Gubsu juga mengingatkan SKPD KB kab/kota, agar terus meningkatkan kerjasama dan berkordinasi dengan SKPD terkait untuk merekrut tenaga penyuluh lapangan KB baru pada penerimaan CPNS mendatang.

Kepada stakeholder yang hadir, Plt Gubsu juga meminta perhatian dan dukungan baik sarana dan prasarana yang memadai dalam memberhasilkan pengendalian pertumbuhan penduduk. TFR Nasional 2,1 dan NRR 1. “TFR Sumut 3,8 dan NRR 1,11,” ujarnya.

Plh Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Drs Jumali MAP yang juga Ketua Panitia menyampaikan, program KB telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan secara nasional, yaitu laju pertumbuhan penduduk dari 2,32 persen tahun 1970 menjadi 1,49 persen tahun 2011.

Fertilitas telah mampu diturunkan dari 5,6 per wanita tahun 1970 menjadi 3,5 per wanita tahun 2010. ”Sehingga program KB dalam 40 tahun telah mampu mencegah terjadinya pertambahan penduduk sekitar 100 juta jiwa,” ujarnya.

Khusus di Sumut, jelas Jumali, tahun 2011 berhasil mendapatkan akseptor KB baru sebanyak 406.638 atau 109,19 persen dari perkiraan permintaan masyarakat sebesar 372.401 akseptor. Peserta KB yang berhasil dibina atau peserta KB aktif sebanyak 1.509.109 atau 68,45 persen dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 2.204.567 pasangan.

Deputi BKKBN Bidang Pengendalian Penduduk, dr Wendy Hartanto MA mengatakan, tahun 2012 pentingnya menjalankan prgram revitalisasi KB dan penyerasian program kpendudukan dan KB.

“Jadikan KB sebagai life style,” ujarnya didampingi Kapusdiklat BKKBN Pusat Nofrijal SP MA dan Kasubbid Adpin Perwakilan BKKBN Sumut Anthony SSos. Rakerda yang berlangsung hingga 7 Maret mendatang dihadiri Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG dan peserta dari 33 kab/kota di Sumut serta lainnnya.

 

Sumber:  obrolanbisnis.com

 
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner
Banner

" Rasanya ingin kembali menjadi Balita. Polos ... apa adanya ... tanpa beban"
Bu Anto Kader dari RT 1

Banner
free counters
Free counters

My site is worth$15,643.58Your website value?