Keberhasilan program keluarga berencana (KB) menjadi keharusan. Sebab, sukses atau gagalnya KB akan berpengaruh terhadap seluruh sektor. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Lampung M.S. Joko Umar Said dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Provinsi Lampung di Balai Keratun kemarin.

Menurut dia, jika program KB gagal, masalah akan bermunculan. Mulai dari kelangkaan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga meningkatnya angka kriminalitas.

”Karena itu, semua pihak wajib turut serta menyukseskan program KB,” tutur dia.

Joko mengungkapkan, saat ini perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) Lampung cukup bagus. Yakni 6 persen pertumbuhan ekonomi dan LPP 1,23 persen.

Tetapi itu belum cukup. Sebab, saat ini jumlah penduduk Lampung sudah mencapai 7.608.405 jiwa. ”Itu berdasarkan data 2010. Mungkin, kalau sekarang sudah sampai pada angka 8 jutaan,’’ ungkapnya.  

Kepala Perwakilan BKKBN Lampung Drs. Ipin Z.A. Husni, M.P.A. mengungkapkan, sebenarnya jumlah penduduk yang besar menjadi potensi Lampung jika sumber daya manusianya berkualitas. Tetapi sebaliknya, bisa menjadi beban bahkan ancaman bagi daerah.

”Masalah yang mungkin terjadi adalah baby boom jilid II. Yakni banyaknya kelahiran bayi akibat besarnya jumlah usia produktif yang memiliki potensi melahirkan. Ini nantinya menjadi masalah lagi. Sebab, jumlah usia nonproduktif akan bertambah,’’ urainya.

Untuk itu, antisipasi yang harus dilakukan adalah membatasi angka kelahiran. Ini dilakukan dengan mengembalikan kejayaan program KB. ”Untuk itu, kami telah menjalin kemitraan dengan berbagai sektor. Mulai dari organisasi perempuan, ulama, TNI, serta organisasi masyarakat yang lain,” ujarnya.

Organisasi-organisasi mitra BKKBN ini yang nantinya membantu mengampanyekan KB di kabupaten/kota hingga tingkat pedesaan. ”Dengan begitu, Insya Allah program KB di Lampung akan kembali memasuki masa kejayaannya,” sebut dia.

Sumber:  radarlampung.co.id