Imunisasi di Posyandu TTC
Ada yang lain pada kegiatan Posyandu Taman Tirta Cimangu, Kayumanis, Tanahsareal Bogor- hari Rabu, 26 oktober 2011 ini. Setidaknya sekali-kali terdengar teriakan anak yang disertai tanginsan…. “Cakit ma… cakit”, “Cakit … pulang ma…”, Demikian juga suara ibu-ibu yang menenangkan anak-anaknya. “Hanya sebentar sayang … nati mama kasih hadiah”….. “Tidak sakit kok…, hanya seperti digigit semut …. setelah ini kita pulang”. Ada juga ibu (sepertinya seorang pembantu rumahtangga) yang sibuk dengan telepon genggamnya berusaha kontak kerumah untuk memberitahukan “ya ikut atau tidak”. Ya…. Hari ini adalah pelaksanaan imunisasi campak dan polio serempak seluruh Indonesia.
Sambutan orang tua Balita terhadap imunisasi campak & polio ini memang cukup beragam. Ada yang sangat antusias karena telah memahami betul kegunaan imunisasi. Tetapi ada sebagian kecil yang masih ragu. Dan bahkan menolak “buah hatinya” menerima imunisasi. Mereka yang masih ragu pada umumnya memang kurang mendapat pemahaman yang benar tentang pentingnya imunisasi campak dan polio.
Penolakanpun didasari berbagai alasan. Ada yang menolak karena anaknya sedang sakit. Ada yang merasa anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Tetapi setelah dijelaskan, bahwa imunisasi ini sangat penting untuk semua balita, walau dulu sudah mendapatkan imunisasi lengkap, banyak ibu yang akhirnya mengijinkan anaknya diimunisasi campak dan polio lagi. Walau demikian masih ada juga yang tetap menolak, walaupun jumlahnya sangat kecil.
Menurut Ibu Irni Yusnita, yaitu bidan pengasuh posyandu TTC, sosialisasi aparat pemerintah terkait untuk mendorong masyarakat datang ke PIN, baik itu melalui media TV, surat kabar, radio, internet dan media lainnya, masih belum cukup optimal. “Cakupan keberhasilan imunisasi ini di setiap wilayah memang berbeda. Ada wilayah yang cakupannya mencapai 100%. Ada yang sebagian kelompok masyarakatnya menolak dengan alasan vaksin imunisasi mengandung minyak babi”, tegas bu Irni.
Untuk posyandu TTC sendiri, program imunisasi campak dan polio kali ini tergolong relatife sukses. Ada 96 anak yang sempat diimunisasi. 2 orang tua menolak anaknya diimunisasi campak. 3 ibu menolak anaknya diimunisasi campak dan polio. Beberapa memang tidak sempat datang ke PIN karena sedang sekolah, dimana TK-nya jauh dari perumahan TTC sehingga pulangnya siang. Dan ada juga yang sedang sakit dan menjalani terapi. Keberhasilan ini tidak lepas dari sosialisasi yang dilakukan di wilayah setempat, khususnya oleh para kader posyandu. Selain juga tentunya dukungan dan kesadaran warga yang memang sudah cukup tinggi.
Menurut bu Irni yang juga sebagai pengasuh posyandu di wilayah Kayumanis, Tanahsareal Bogor ini, imunisasi sangatlah penting untuk membangun pertahanan tubuh balita, yang pada gilirannya akan sangat membantu anak-anak tidak rentan terhadap berbagai penyakit. Melihat hal ini sangat pondamental terhadap perkembangan kesehatan dan masa depan generasi penerus kita, kerjasama seluruh lapisan lintas sektoral seperti RT, RW, tokoh masyarakat pemuka agama dan lainnya seharusnya bisa bekerjasama dengan lebih aktif lagi. Sehingga dapat mendorong
masyarakat untuk lebih aktif datang ke pos PIN. Karena tidaklah bisa efektif bila masalah sosialisasi hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu saja.
Oleh: Yohana Sari